Novianingtyastuti MSI-Consulting melakukan wawancara bersama : Harry Permadi Dirganonto ( Country Human Resource at Shell )
Dengan tema : Bagaimana daya saing local talent terhadap global talent ?
Kita sering menganggap Indonesia sangat powerful. Kenapa? Karena Indonesia punya banyak sekali penduduk, sekitar 250 juta jiwa. Dari jumlah itu, jumlah penduduk dengan usia kerja produktif juga banyak sekali. Dalam konteks bonus demografi dimana dependency ratio Indonesia saat ini setara dengan Korea Selatan maksudnya jumlah usia produktif (15 – 65 th) dalam komposisi yang besar dimana ini merupakan peluang demografi yang sangat baik sehingga harapannya penguatan SDM melahirkan inovasi dan produktifitas yang semakin besar. Dependency ratio akan semakin menurun dan berada ada titik kritis di tahun 2045 dimana jumlah lansia akan menjadi lebih besar dari kondisi saat ini. Jepang adalah salah satu yang memiliki dependency ratio yang masuk pada titik kritis dimana jumlah usia produktif saat ini relatif kecil. Namun, faktanya, Global Competitiveness Index menunjukkan bahwa jumlah penduduk tidak menjamin kemakmuran suatu negara. Begitu pula dengan bonus demografis yang diagung-agungkan itu. Dalam konteks globalisasi, persaingan negara sama dengan persaingan talent. Negara dengan talent yang berkualitas tinggi akan lebih punya peluang untuk menang. Menang dalam arti mendapat keuntungan lebih banyak ketimbang negara lainnya.